header-photo

Between 8 miles


Universitas Indonesia, Salemba pic :http://urbansketcherwidiyatno.wordpress.com
Sudah kurang lebih delapan bulan saya menjadi mahasiswa sekaligus seorang pegawai abdi negara. Setiap hari, saya melakukan kurang lebih 8 mil perjalanan jauhnya untuk mencapai kampus saya di seputar Salemba. Dalam perjalanan ke kampus setiap sore, mengendarai motor dan melaju pelan karena macet Jakarta di jam pulang kantor, ada perasaan yang sulit saya jelaskan. Atau lebih tepatnya agak malu saya jelaskan karena sebenarnya saya tahu benar apa yg saya rasakan tapi masih menimbang apakah apa yang saya alami normal atau berlebihan. 

Secara sederhana, apa yang saya rasakan adalam semacam kegembiraan, energi, semangat yang lebih mudah jika diterminologikan dengan kata enthusiasm.Dalam kamus english oxford, kata enthusiasm diartikan sebagai berikut:
1. intense and eager enjoyment, interest, or approval:  2.archaic, derogatory religious fervour supposedly resulting directly from divine inspiration, typically involving speaking in tongues and wild, uncoordinated movements of the body. 
atau dalam kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan kegairahan; gelora semangat; minat besar terhadap sesuatu. 

Lalu apa yang menjadikan saya memiliki persaan tersebut? Mungkin terdengar muluk, tapi saya ingin mengatakannya dengan jujur. I love to be a learner.  Ketika di kelas, seletih apapun saya, kelas seperti me recharge energi buat saya. Walaupun kadang setelah keluar kelas bahkan saya sudah lupa details yang diomongkan oleh dosen, atau justru bingung dengan materinya, saya tetap bahagia. Seperti menemukan sesuatu yang memang saya cari.

Dalam perjalanan pulang, saya lebih banyak berpikir. Setelah saya lulus suatu hari, apa lagi yang saya bisa lakukan? ada keinginan yang sangat besar untuk mengajar. Menjadi dosen, pekerjaan idaman saya. Namun rasanya malu jika jadi dosen tapi kurang ilmu. Karena menurut saya, menjadi guru adalah pendidik. Bukan sekedar pembaca slide atau pemberi ceramah. Namun harus bisa memberikan pencerahan. Rasa - rasanya saya masih jauh dari kemampuan memberikan enlightenment. Alih- alih justru saya yang masih sangat butuh dicerahkan. Keresahan saya yang kedua dan yang terbesar adalah pekerjaan saya sekarang hingga saat ini (belum) memungkinkan saya untuk menjadi seorang pendidik.

Kira - kira demikian saya menghabiskan 4 jam waktu saya selepas kerja. Dalam delapan mil keberangkatan, ada dialog bisu antara pikiran saya dan hati saya yang bergairah, yang bersuka cita menikmati perjalanan. Seolah menjemput kekasih impiannya, ilmu.

Lalu di delapan mil berikutnya ada perbincangan lesu - masih antara saya dan pikiran saya tentang ketidaksiapan menghadapi masa depan dan tanggung jawab setelah menerima sejumput ilmu. Perjalanan pulang setelah pesta ilmu selalu menyisakan keresahan atas pilihan jalan hidup yang dijalani saat ini, namun ciut untuk mengambil sikap berani. Meringkuk dalam tirani yang saya buat sendiri :Saya bisa kuliah karena saya bekerja

Semoga suatu hari saya bisa membuka pagar dan mengubah kalimat diatas menjadi, saya bekerja karena saya bertanggung jawab atas ilmu yang saya dapat di kuliah, Amin

Leiden University, yang berjarak ribuan mil dari Jakarta. One day :)

Kerelaan

            
                 I'm totally ordinary girl
             who love ordinary man
             wish to be loved with fully affection
             dream to live happily ever after
             obedient and serve my husband as my devotion to God
             and hope he loves me, my family, more than loves powers

Tokoh favorit saya, gambaran istri yang ideal seperti juga para wanita lain adalah ibu Ainun Habibie. Tanpa saya jelaskan lebih lanjut, tokoh ini memang bisa mengambil simpati banyak orang. Dengan kelembutannya, kecerdasan dan dedikasi beliau kepada bangsa, Ekstrimnya jika kita bandingkan dengan Imelda Marcos (yang beralibi ribuan pasang sepatunya itu ia beli demi kepentingan bangsa dan negara), Ibu Ainun pastilah menang gemilang di hati siapa saja dengan kesahajaannya. 

Yang saya kagumi dari kehidupan Habibie-Ainun adalah  kesinergisan mereka berdua dan bagaimana mereka berdua saling mendukung satu sama lain. Pasangan yang sama - sama memiliki masa depan cerah di bidang masing - masing ini tentu saja ketika awal menentukan proiritas bersama tidak lah mudah. Ibu Ainun saat itu adalah seorang dokter muda lulusan UI. Dan pak Hibibie, seorang engineer yang sangat berbakat. Namun pada akhirnya dua insan ini bisa berkiprah menjadi insan yang berguna bagi bangsanya.

Menjadi seorang Ibu Negara bukanlah hal yang mudah, selain tugas yang amat banyak, beban psikologis sebagai public figure dan panutan bangsa menjadi dilema tersendiri. Menjadi istri seorang pemimpin (bagi yang memiliki tanggung jawab moral) adalah amanah yang luar biasa. Terlebih jika sesungguhnya ia juga memiliki potensi yang sama besarnya dengan suami untuk menjadi pemimpin. 

Tengoklah Hilary Clinton, ia bersinar sejak ia masih menjadi Ibu Negara, sedari awal ia di prediksi akan menjadi lawan tangguh suaminya sendiri jika suatu hari mereka pecah kongsi. Lalu Imelda Marcos yang justru lebih populer dibanding suaminya di kancah politik dunia. Atau jangan jauh - jauh, Ibu negara kita juga ternyata memiliki minat dalam hal yang sama. Belum lagi jika melihat daftar bupati yang ibu bupati nya juga menjadi bupati di kabupaten lain (suami istri maruk

Semangat Kawan :)




Kepada teman - temanku sepermainan, sahabat - sahabat yang kucintai..
Hari ini adalah hari dimana altar ilmu dibuka kembali.
Besemangatlah kawan, bersuka citalah karena ini adalah saat - saat yang kita rindukan


Aku kan menjemputmu di pintu gerbang, kusalami kalian dan kudoakan
Agar selamat dan berhasil memasuki kastil ilmu
Aku? setelah menyalamimu, aku kembali ke bukit dakian yang belum kutaklukkan puncaknya
Dibalik bukit itu bisa kujumpai pintu gerbang keluar kastilmu
Yang di hadapannya terhampar medan perang yang sesungguhnya.

Aku? setelah melihatmu bersusah payah mencapai gerbang ini,
Ku urungkan niatku masuk bersama kalian
Yang penting kita bertemu di balik bukit
Di mana disitu juga gerbang keluar kastilmu berada


Kawan, ku doakan Tuhan memberi kalian yang terbaik.
Semoga engkau mendapati pilihan yang diberi Nya dengan suka cita
Bersemangatlah, demi apa saja yang membuatmu semangat

Sampai bertemu dipintu gerbang kastilmu
Di cita-cita lain kemudian hari  :)


source picture: wanspeak.wordpress.com

Memaafkan Belanda


Jangan agungkan Eropa sebagai keseluruhan. Di mana pun ada yang mulia dan jahat. Kau sudah lupa kiranya nak, yang kolonial selalu iblis. Tak ada kolonial yang mengindahkan kepentingan bangsamu
Semua Anak bangsa _Pramoedya Ananta Toer_

Suatu malam, dosen macroecomics saya yang cantik nan ajaib membuka pertemuan dengan pertanyaan:

 "Kalian percaya jika Indonesia benar-benar dijajah oleh belanda 350 tahun?"
 Selama itu, bisa jadi ada 7-10 generasi yang hidup dijajah terus menerus oleh negara orange yang kala itu juga sedang dijajah Perancis.

"Saya tidak percaya", ujar ibu ini. Saya juga (ingin) tidak percaya Bu.

Betapa baik rakyat Indonesia ini. Sungguh memiliki kepribadian yang mulia. Setelah beratus - ratus tahun hidup dengan kesengsaraan, neraka di negeri sendiri, miskin dan mati di lumbung padi dan kaya karena penjajah - amat sangat mudah memaafkan penjajahnya. Bayangkan, bahkan setelah merdeka, si kompeni yang luas negaranya tidak lebih dari provinsi Jawa Barat ini masih aja "ngobok-ngobok" kedaulatan kita dengan agresi militernya, tapi tak lama setelah itu, kita sudah berbaikan dengan para londo.

Douwes Dekker dan politik etis atau "balas budi"


Fenomena ini digambarkan secara apik oleh Pramoedya dalam tetralogi Pulau Buru nya. Bahwa ada kekonyolan klasik dan nyata. Rakyat saat itu, sadar sedang dijajah. Namun tak menampikkan kekagumannya terhadap Belanda - penjajahnya.

Tokoh 'Minke' sebagai pribumi, diceritakan sebagai intelektual muda kala itu, seorang nasionalis namun diam - diam dalam hati, menjadikan orang - orang eropa menjadi tokoh idaman. Di awal cerita, Minke menikah dengan penanakan Belanda.

Bersama Ny. Ontosoroh -mertuanya,  wawasannya mulai terbuka. Ia dihadapkan antara kekaguman yang berlimpah terhadap peradaban Eropa, dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil.

Minke adalah sebuah potret nyata yang tak diceritakan sejarah, yang melulu bercerita tentang heroik bangsa, namun meminggirkan fenomana ini. Sejarah menggambarkan kita membenci Belanda teramat sangat. Aspek psikologis lain, seperti kecintaan diam - diam ini tak pernah dituturkan.


Angka


Aku rindu masa kanak-kanak, yang bebas bercita cita. Hari ini polisi, besok dokter, besok lagi menteri. Yang riang ketika ingin jadi apa, yang tak membebani diri dengan bagaimana caranya dan sebagaianya.

Aku rindu masa kecil, yang suka menggambar. Mencoreti kertas gambar, lantai, tembok bahkan baju sendiri. Tanpa ragu, membubuhi warna warni, meski tak serasi tapi tetap percaya diri.

Aku rindu senangnya jadi anak SD. Yang bisa rangking satu tanpa menahan kantuk semalaman karena belajar. Yang tetap bermain meski besok ulangan. Mengerjakan PR tanpa manual solution tapi tetap benar.  Tidak belajar, tidak merasa bersalah. Tetap bahagia saja.

Aku rindu ketika masih amat belia, yang berangkat sekolah karena wujud bakti kepada orang tua. Tanpa embel – embel ambisi. Alih alih tentang status, pangkat dan harga diri. Sekolah adalah tempat menambah: teman bermain,  bersepeda, dan berpramuka kadang juga berantem. Sungguh saat itu, ilmu adalah bonus. 

Lalu perlahan –lahan, tentang ilmu ini mendominasi. Sungguh gembira ketika mengerti apa yang dijelaskan. Bungah ketika bisa menjawab pertanyaan. Lebih lagi jika ditanya teman. Namun perlahan, tentang ilmu tadi tergeser. Ketika  mengerti tak lagi cukup, memahami dan bisa menjawab tak lagi memuaskan. 

Dan saat itu, mulai ingin ada pengakuan atas kemapuan diri. Pengakuan yang diketahui oleh khalayal ramai. Ini adalah proses yang melelahkan. Ketika manusia mulai mengenal kata aktualisasi, kebutuhan akan pengakuan. Eksistensi.  Tak lagi lisan, tapi dokumen bukti. Nilai yang otentik, yang menarik.
Lamat- lamat solusi akan obsesi tadi menemukan pintunya. Nilai tadi ketemu takarannya. 

Angka

Dan ketika itu segala  niat luhur tentang bakti kepada orang tua, lalu tentang keutamaan ilmu yang agung, luluh lantah. Salam sekejap angka membelokkan cita – cita, membiaskan subtansi akan belajar.  Membuyarkan kejujuran. Yang penting angka, mengerti nomer dua, cara nomer tiga. 

Sungguh gemerlap angka sangat menggoda. Ia  menawarkan kemegahan kehormatan, menyuguhkan  kebanggaan, kepuasaan, kedudukan. Segala kemanusiawan yang menggembirakan. 

Pun bagi yang mendapat angka ini dengan tidak jujur, bahagia tentang angka ini tetap bisa membuncah. Karena manusia pandai berpura -pura, menipu dirinya sendiri. 



Aku ingin kembali ke masa kanak kanak. Aku ingin bersahabat dengan ilmu, lalu jatuh cinta dengannya. Lalu angka kujadikan  teman biasa aja. Meski ia sungguh menarik. Meski ia begitu cantik. Aku memilih dengan teman lama saja. Ia yang paling setia, ia yang jujur dan tak berkhianat pada yang jatuh cinta kepadanya

Heels for whole life?

People love beauty
That is our nature
But, will we choose magnificence over needs for whole life?


 Jika ditanya, barang apa yang paling saya perhatikan? jawabannya adalah sepatu.
Ukuran kaki yang kecil (yang sebenarnya agak kurang proporsional dengan tinggi dan berat badan), sesungguhnya memudahkan saya  membeli jenis alas kaki apa saja.

Saya pernah menemani teman (yang konon katanya paling cantik dalam khasanah pertemanan saya) membeli sepatu. Ukuran kakinya sebenarnya biasa saja, tapi cenderung agak melebar. Sehingga ia harus melepaskan mimpi untuk memiliki septau highheels yang ramping nan cantik (Tuhan memang adil, hehe)

Tak ada pantangan bukan lantas membuat saya mudah menjatuhkan pilihan. Semakin banyak pilihan semakin sulitlah memilih. Saya ingat dulu ketika jaman liburan sekolah, kami sekeluarga bisa untuk jalan - jalan ke surabaya. Tunjungan Plaza? It Must! jaman itu TP gedenya ga ketulungan (sampe sekarang masih suka nyasar didalamnya). Apa tujuannya?
Cari sepatu sekolah. Yang hitam, yang polos, yang sebenarnya sangat mudah ditemukan.



Tapi apa yang terjadi? 


For my lovely friend who feels hurt, keep holding on :)





You're not alone
Together we stand
I'll be by your side, you know I'll take your hand
When it gets cold
And it feels like the end
There's no place to go
You know I won't give in
No I won't give in

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

So far away
I wish you were here
Before it's too late, this could all disappear
Before the doors close
And it comes to an end
With you by my side I will fight and defend
I'll fight and defend
Yeah, yeah

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

Hear me when I say, when I say I believe
Nothing's gonna change, nothing's gonna change destiny
Whatever's meant to be will work out perfectly
Yeah, yeah, yeah, yeah

La da da da
La da da da
La da da da da da da da da

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

Hikayat Staples dan Sortir Negara: Part 1



Alkisah tersebutlah sebuah tempat yang konon sulit disebut. Suka bikin orang belibet dan kepelset menyebutnya. Walaupun udah disingkat, tapi teteeep aja suka bikin orang salah sebut. Ok kita coba yah. baca nama ini sekali, terus tutup mata dan tiruin, sama ga? kalo sama, ntar bisa telp, ane kasih hadiah deh :)

PUSAT PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN PERPAJAKAN disingkat PPDDP


Gimana?
hehe,, ya gampang aja sih sebenernya, cm ga tau kenapa koq tiap ketemu temen mereka suka salaaaah ajah nyebutinnya, yang ga sabar juga krn kepanjangan katanya. 


Ok, aku mau sedikit berkisah, ini kantor macam apakah sih, level eselon dua tapi koq terkucil begini, sesama orang pajak ajah ga tau. NO, Aku ajah yang penempatan sini kagak tau, ada seonggrok gedung yang cukup besar nyelempit di jalan budhi ini yang ternyata gedung pajak juga. Eselon 2 pulak. Amalaaak,,

This is it! my Unique Plant 

Jadi kalo kantor pemerintahan umumnya buka pagi smp sore. ini kantor beda! pagi2 buta jam 6 mesin2 udah dihidupin, orang- orang di shift pagi udah mulai berdatangan.dan menjelang tengah malam, jam 23.00, para pegawai shift sore-malam baru mematikan komputer, mematikan lampu ruangan dan bergegas pulang. SHIFT?? yup..  kyaknya di seantero pajak raya ini, ini satu2 nya kantor yang pake sistem shift. Jadi mengoptimalkan kerja mesin2 yang ada disini agar bisa semaksimal mungkin di pakai

Sebentar2, ini pabrik apa kantor sih?

hahaha.. seems like a plant than office :)
Karena sesuai dengan tupoksi dan nama kantornya. Kantor ini berfungsi sebagai pengolah SPT  Wajib Pajak

 PPDDP Bakery, WE ARE "DatasCake" maker :)


gandum, seperti SPTadl bahan baku

Jadi ibarat bikin roti, PPDDP ini adalah pabrik tepungnya. Bahan dasar sedasar dasarnya untuk bikin roti. Jadi anggap saja itu SPT adalah gandum atau beras lah yah, yang diambil dari para petani, yang digotong berkarung2 dari sawah dan ladang, lalu disortir di pabrik. Yang memenuhi syarat lah yang akan dipakai. Seperti itu juga PPDDP. Subuh2 buta, para petugas pengambilan SPT sudah betebaran dan berterbangan ke KPP di seantoero Jawa. Dari Banten hingga Jawa Timur. Dari Serang hingga Surabaya, membawa kotak - kotak kemasan yang isinya SPT, yang jadi beras atau gandumnya pabrik roti.

Awal mula pekerjaan di pabrik tepung, beras dan gandum itu dipilah-pilah. Pastinya untuk proses selanjutnya, yang berkualitas prima lah yang akan dipakai, Seperti itu juga di PPDDP. Petugas sortir nantinya akan mengklasifikasi SPT dari KPP itu tadi. yang sesuai dengan ketentuanlah yang akan di proses ke tahap selanjutnya. Yang kurang lengkap, ga ada tanda tangannya, de el el, dibalikin lagi ke KPP. Di klasifikasikan ke berbagai jenis. Yang pake tulisan tangan, ketikan mesin atau print komputer, yang kertasnya standar atau nggak di kelompok2kan. Klasifikasi juga menurut jenis SPT, mana kadang WP suka salah formulir. Dan musti telitiiii banget ngerjaiinnya. Untuk PPN ada 12 kelompok, yang PPh malah 16 kelompok. Kebayang kan rempongnya. Tapi mbak2 dan mas2 di lantai dasar emang pada sabar dan penuh ikhlas mengerjakan :)

proses kerja PPDDP
Next, balik ke pabrik tepungnya yaaah, itu tadi gandum dan beras berkualitas lantas dijemur dulu. Agar kadar airnya berkurang. Kalo pabriknya udah canggih ya kadar airnya di kurangi entah di open atau apalah yang penting bisa kering. Di PPDDP. SPT yang tadi udah dipisah2 dan dikeringin dengan cara scanning. Kertas-kertas tadi di ubah bentuk jadi image supaya "kering". Biar bisa kepake ditahap selanjutnya yang paperless.

Nah,, sekarang kita masuk ke proses intinya, bulir-bulirnya di GILING. Di remah2 supaya jadi tepung. SPT tadi, just like that process, mulai lah direkam. What does it mean? item gambar image tadi, di masukin satu2 itemnya ke SIDJP.
Apa itu?
Tadi SPT yang di scan kan udah jadi image yah,  nah item2nya seperti indentitas wajib pajak, penghasilan kena pajak, pajak yang harus dibayar, berapa pajak final, harta dan lain2 yang ada di SPT  semuaaaaaanya dipindah sistem informasinya pajak yang namanya SIDJP. Dan setelah di transfer ke SIDJP, data yang sudah berubah menjadi informasi tadi langsung bisa dinikmati oleh insan pajak di Indonesia (yang belum kejangkau SIDJP mohon maaaap)


Last section, selama proses perekaman tadi ada sesi QA atau quality assurance yang menjaga kualitas perekaman agar kemungkinan salah rekam mendekati NO ERROR (kalo ada, dimaapken yah. Jutaan lembar SPT gitu :p) 


And next question: kenapa sih musti discan? ga rekam biasa ajah? langsung dari dokumennya langsung lagi!


MIDTERM EXAMINATION WILL COME UP!



Schedule of my 1st midterm exams, University of Indonesia

31 Oct Financial Management
3 Nov Macroeconomics
7 Nov IntermediateAccounting
8 Nov Economic and Business Mathematics
9 Nov Cost Accounting

Am i ready?
of course not absolutely :(

Ready or not, every exam that i have to pass, sudden i feel stomachache, not confident, feel not in my excellent performance. Examination, make me feel on edge, just like my blackberry when doesn't get 3G signal. Stammered

My huge problem in studying is Consistency. my pre-examinations syndrome shouldn't happen if i have well preparation. Study hard, keep concerning, and focus. Thats way i can't stay in best performance in long term period. When i get my first IPK 3.67 in STAN in my first semester but getting down after that and gave up in 3.47.

For recent years, i have forgot how to implement best practice in studying, and back to my habit, creating shortcut. NO. Big NO, not anymore. Creating shortcut with One Night Study, and feel so sleepy when do the exam. How can i transfer the knowledge for other if i read the literature, try to understand the subject matter in one night?

Learning is processing isn't?

Now,
i study not for my self, not for getting Magna or Summa Cum Laude. But for preparing my self in future, i can give this knowledge correctly to others, i can make anyone else get great comprehension. Thats way i have to study more hard than before.

Hope that my intention help me to keep motivation, hold my consistency, and make me better learner :)


why do we study hard?


Doa

Robb.. dimana aku bisa mendapatkan orang yang aku inginkan?
Yang penuh kasih sayang, yang penuh kebaikan, kesetiaan serta ketaatan kepadaMU

Ya Robb..
Jadikanlah aku wanita yang pantas untuk mendampingi umat terbaikMu, dimana aku rela sami'na wa ato'na

Ya Robb..
Jika aku blm pantas, maka pantaskan aku dlm kemuliaanMu
Amiiin ya Robb.. :)

US please be patient for me

Nobody can ignore an offer to US!
That is my dream, watching musical in Broadway, window shopping in LA, visiting U-Dub or Harvard. But when the offer is coming, unfortunately i cant. There is midterm exam in a week that have to be faced :( God, this offer is damn gorgeous, short course to Dallas US, only for my office unit.
Dallas, Texas US, beautiful in the night




God, my lovely the almighty, if i loose this opportunity, please give me once again, don't punish me as ur rebellious slave cz ignoring ur opportunity..


God,,if getting ur knowledge is a virtue for everyone who long increasing degree as ur promise, please give me once again. When i am available to fulfill it..

God, i sacrifice this chance, loosing the offer for getting something better, for getting something bigger for my future. My graduation, and my huge ideal; become lecturer.

every single process has each moment..
US, please be patient for me :)


FIX YOU




When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

And high up above or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try you'll never know
Just what you're worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream down on your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down on your face
And I...

Tears stream down on your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down on your face
And I...

Lights will guide you home
And ignite your bones


Firasat

Percayakah kamu jika seluruh jagad raya ini terkoneksi? makhluk hidup dan yang tak hidup bisa berkomunikasi, dengan caranya tersendiri. Sebagaimana seekor serangga kecil tahu saat bahaya datang, dan sekelompok burung tahu jika hujan badai sudah mengintai. Yang hidup, sebaiknya memperhatikan tanda - tanda. Jika ia peduli, jika ia menyayangi. Karena firasat yang demikian tak pernah bohong

Jika dengan yang tak hidup saja kita bisa saling meberi kabar, bagaimana dengan yang sesama memiliki perasaan, pikiran, dan kemapuan untuk berkomunikasi secara badaniah? Ternyata tak semua semua orang bisa terkoneksi dengan mudah dan saling berfirasat.


Semakin dekat seseorang dengan seseorang lainnya, semakin kuat hubungan firasat tersebut. seperti hubungan ibu - anak, saudara kembar, mereka terkadang bisa merasakan bagaimana perasaan anaknya, atau kondisi saudaranya jika sedang sakit ataupun bahagia.

Namun yang terpenting adalah, apakah yang kita lakukan setelah firasat tersebut, apakah dengan mempercayainya justru firasat tersebut akan terjadi? atau jika firasat tersebut kita abaikan, apakah benar akan ada penyesalan?




Seseksi Karung Beras


Cantik itu relatif.

Ah basi! Cantik itu absolut. Punya kiteria mutlak yang tak bisa disanggah. Bentuk – bentuk tertentu yang secara paten disepakati menjadi unsur pendukung kategori CANTIK. Kulit halus putih menawan. Hidung mancung bukan ke dalam. Dagu yang berbentuk sedikit cekung dan proporsional. Mata yg tajam, dan bulu mata lentik. Mungkin akan lebih tepat dikatakan bahwa cantik itu di definisikan dalam ranah tertentu. Setiap wilayah, beda kriterianya. Punya lingkup wilayah yang masyarakatnya yang secara diam – diam, atau juga secara ramai bersepakat bahwa cantik itu seperti itu, itu, dan itu.

Lebih – lebih seksi. Lebih banyak lagi itu persyaratannya. Pengorbanannya juga banyak. Maintanancenya tidak kalah sama eksperimen para ahli di laboratorium. Salah takaran, salah treatment, ulang dari awal. Cantik dan seksi itu anugerah sekaligus siksaan buat wanita. Jika terlahir tanpa keduanya, hanya orang – orang istiqomah yang bisa memperolehnya.

Sudah 24 tahun, cermin yang tergantung di ruang makan ini menjadi perekam setia wajah sumringahku setelah makan. Masakan ibuku memang lezat luar biasa. Seberapa kenyangku, jika makanan terhidang, aku lupa kalau sudah kenyang. Menyantap masakan ibu hingga tak bersisa. Sebelum beralih ke camilan di ruang tengah, aku selalu terhenti di depan cermin. Entah kenapa ibu meletakkan cermin panjang ini diruang makan. Hal yang tak biasa. Itu karena cermin ini ajaib.

Your 2nd Chance Dream

Hai.. welcome back Lya!

it was long time ago when i wrote here.
people asked me but i still stag on my laziness to write.
well lets groove!!

everybody,,

do you still remember what ur childhood dreams?

Anybody wants to be a doctor? A pilot? A Cop? Or president? Do you know, from 10 favorite ideal profession in children version, tax officer isn’t there in the list! LOL. we can guess it also.

Nobody wonder to become a tax officer. That was unpopular job at that time. Perhaps, when we were child, the older used to teach us to do not think creatively. Nobody wants to be a fire bridge, or become official city park.We used to have common ideal. Doctor, Cap, Pilot, and Astronaut.

Have u got ur childhood's dream?
don't worry, neither do others :)

If we remember our dream in childhood, must have been much different. The question is, why do people tend not to reach their childhood dream?

actually an ideal is not a destiny, but a signpost. Ideals is not a command, but a commitment. Talking about dreams, we are talking about how strong maintain the commitment to reach it.

I was one of millions who have not achieved my childhood dream. As a child I wanted to be a lawyer, and of course much different. I was not a law school student. But its okay, Because for me, ideals ideally made when in the mature years, when someone was able to see the biggest potential in him or her self, so that the ideals will be more easily achieved. I call it, a mature dreams. And my second round dreams is to become a teacher.

Always there happiness comes when I can teach someone with a particular discipline. I like math. and i like to teach mathematics. One time, I am sure will become a teacher, or lecturer. I want to teach students on campus with a discipline that I have, the economy. That's what prompted me to continue my school.

My biggest motivation to continue school is want to upgrade the knowledge. So that one day I am eligible for teaching. Beside that, I want to become a teacher at home for my children someday. That's why I am learning a lot this, swimming, music, reading Qur’an etc, because I wish I will teach my children those skills. My mature dreams isn’t fantastic but it is real. I hold the principle, man jadda, wa jada. Who is conscientious - she certainly can get it.

Friends, what your mature dream?