header-photo

Sudut Gelap Yang Tertawan



Sampailah aku pada satu sudut ..
dan kesimpulan yang menciut, beringsut pelan - pelan dalam hati, menjalar menembus pikir

"aku ternyata bukan orang baik"

Mengapa harus ada dikotomi hidup yang mendiskriminasi?

Siapa yang berani - beraninya memberi takaran ini adalah baik, itu adalah tidak baik?? batasan - batasan yang dibuat hanya karena manusia itu terbatas.

Hidup tak melulu tumbuh dari kebaikan, tapi juga dari najis dan dosa.


Itu adalah kata - kata sakti yang saya kutip dari teman saya. Yang secara cerdas, ia bangkit dari kesadaran sisi gelap yang ia miliki. Meretas dan merangkak untuk sebuah proses perbaikan. Sepertinya mudah berkata tak ada gading yang tak retak. Tapi tetap saja tergagap saat tau kitalah yang retak, tak sempurna dan cacat. Betapa sulit menyadari, mengakui hingga memiliki kekuatan untuk membalik keadaan. Dijadikan bahan bakar untuk lebih baik. Karen kegagalan di satu proses, bisa membuat keadaan semakin fatal.

Memanage perasaan marah, kecewa, kesal di awal bukanlah hal mudah. Butuh perasaan legowo, lapang dada, kesadaran untuk introspeksi dan ketahanan untuk meresapi kritik.
Bangkit! saatnya untuk mencermati kekurangan. Kadang perasaan yang justru memfilter kesadaran untuk berbenah diri.

Setiap orang pasti punya sudut hitamnya, sisi gelapnya. Ibarat kaset. Sibe B selalu setia mendampingi Side A. memberi pilihan buat pemiliknya, mana yang akn diputar. tentu saja itu pilihan. Dengan keberadaan sisi gelap yang eksis keberadaaanya, setia menjadi alternatif membuat si pemilik ragu: apakah dilepaskan di permukaan sebagai cover both side? atau didiamkan saja sat ia melecut, meloncat-loncat minta diwujudkan.

Mungkin justru karena selalu dipendam, ditimbun di dasar pikir, maka ketika meledak, hancurlah seluruh kerajaan kebaikan yang tercitrakan. Tapi jika dimunculkan, tak akan terbangun citra kesempurnaan. Simalakama! Inilah akhirnya yang membuat manusia menjadi naif. Mencederai diri sendiri dengan tidak jujur pada batinnya.

Lalu, jika nurani, hati, logika, tak lagi bisa melawan desakan sisi gelap yang sudah lama tertawan, maka ia akan muncul ke permukaan dengan ataupun tanpa sadar. dan jika begitu, siap - siaplah akan rekasi atas aksi!!

Dan,, beginilah akhirnya:

"meluruh rasanya aku mendengar patah - patah kata"
seperti ketika langit menderu cacian, dan aku tak punya ruang untuk menyembunyikan telinga
seperti ketika matahari memadamkan energi, hanya gelap yang tersisa meski mata terbuka

"ternyata, aku orang yang lemah "hanya secuil keberanian untuk sanggup bertahan diantara deraan badai

Ampuni aku Tuhan..Jika tobatku tak Kau dengar, retakan gading ini tak kan pernah tertambal..
patah menjadi kepastian hancur menunggu waktu..
Ampuni,,
Ampuni,,
Ampuni,,

Horizon















People see different things

When they look on the horizon
Do you see dark clouds rolling in fast
Cos baby they aint gonna last

And I cant see anybody else
I cant stop looking at you
Take this dream and make it true

All I see is love, sweet love
On the horizon, oh yeah
Just one look in your deep brown eyes
And baby Im flyin

This world could be so hard to take
Before I found you, I almost stopped trying
To see the good instead of the bad
But your hearts so true, that baby Im cryin

And every single time we meet
I learn what love is for
Its taking less and giving more

All I see is love, sweet love
On the horizon, oh yeah
Just one look in your deep brown eyes
And baby Im flyin

And baby I dont wanna see pain in your eyes
Cos youre the one that sets me free
Theres nothing in this world that can hurt us
If its you and me