header-photo

White Flag

I know you think that I shouldn't still love you,
Or tell you that.
But if I didn't say it, well I'd still have felt it
where's the sense in that?

I promise I'm not trying to make your life harder
Or return to where we were

I will go down with this ship
And I won't put my hands up and surrender
There will be no white flag above my door
I'm in love and always will be

I know I left too much mess and
destruction to come back again
And I caused nothing but trouble
I understand if you can't talk to me again
And if you live by the rules of "it's over"
then I'm sure that that makes sense

I will go down with this ship
And I won't put my hands up and surrender
There will be no white flag above my door

I'm in love and always will be

intersection


Diam di tengah nadi perjalanan
melongok tujuan yang seketika buram
masihkan dipertanyakan kenapa harus dilanjutkan?

bukan tentang ketidaktuntasan
tapi merebut esensi dari gemerlap eksistensi


siapkah berpindah?
sudah, tak usah menggurutu
yang lain mengguguk semua orang tahu
tapi siapkah menerjang sekawanan gonggongan siang malam?
tak usah kuatir
dari pada kering sendirian
lebih baik melanjutkan perjalanan
pelan - pelan, tak semua jalan dibuat dengan anggaran yang benar

teruskan jika berdiam justru mematikan perlahan
tapi ijinkan pertanyaan ini lahir, dan terjawab
terakhir, sungguh pertanyaan terakhir..

kemana arah yang benar dipersimpangan ini??


Mendung Sore Hari


Mendung menggulung senyumku sore itu. Ingin bergegas pulang, tapi awan hitam menggelapkan sore. Belum waktunya sepetang ini sebenarnya. Tapi tabir comulus memekatkan langit. Dingin angin juga menambah suasana suram. Menambah enggan berjalan sendirian. Apalagi dengan sedikit sesal, sengaja meninggalkan payung di kasur. Dengan anggapan hanya pemberat bawaan. Huh... selalu begitu. saat butuh, justru yang biasa disiapkan terlalaikan.

baiklah,, mari kita buat pilihan. Pulang kebasahan atau diam menunggu terang.
pilihan sulit. kalau pulang, basah bisa sakit. Kalau berdiam disini yang terencanakan bisa terlewat. tak semua hal bisa menunggu kita kan??

ayo sekarang pikirkan dengan cepat. ah.. benci aku pada kondisi ini.
satu hal saja. lakukan. Basah toh cuma air. Pulang telat, berati hanya menggeser waktu tidur.

Ctaaar...!!!

Kilat menampar. Terang memberi penyadaran. sebentar lagi hujan.
ayo bergegas.. aku mulai menjejakkan langkah kedepan. berlari - lari kecil hingga tak sadar sudah kencang berlari..

tes.. tes..
butiran hujan mulai menyentuh kulit, memudarkan pandangan
tahu - tahu sudah basah..
tahu - tahu air membanjir..

wah, ternyata berlari saat hujan itu menyenagkan juga..rasanya,, rasanya,, seperti tak terbebani pikiran, ini bisa jadi candu kepenatan..kutadahkan wajahku ke langit. .wajahku dipijat oleh deras hujan. Oh,,,, sangat menyenangkan.. sentuhannya melegakan. Membasahi kerongkongan. Terpuaskan barang sejenak, bermain - main dengan hujan.

Ah.. kenapa tak sedari dulu aku menantang deras hujan. hanya karena takut basah, baju kotor dan tetek bengeknya??
aturan aturan yang kuciptakan, kesempurnaan hidup yang ku junjung, kemapanan yang kuimpikan, kenyamanan yang ku lakoni serta persepsi agung yang kujaga, luntur saat bulir - bulir air ini merembes ke celah celah tubuh, tak seincipun ku biarkan kering..

tak kubiarkan seincipun dariku tak merasakan kegirangan hujan - hujanan..

hehehe.. sekali - kali nakal sedikit. Kalau ketahuan Ibu hujan - hujanan begini,, bisa dijewer aku..


Ctaaaaaaaarr!!!!!
lagi - lagi petir menyambar..
Ah,, silau..!!!

dua detik cahaya yang berpendar dilangit merubah keadaan..

dan..


"nona, ga pulang??"
..
...
....

"Eh??"

"sebentar lagi hujan.."

"tak bawa payung.."

"mau pulang bersamaku?"

..
...
....

baru sadar..
mengapa tadi hanya ada dua pilihan?? basah dan menunggu terang

padahal masih bisa satu lagi

pulang bersama orang lain, sepayung dengan orang lain. Tanpa basah, dan juga selamat sampai tujuan. .

kadang,, ketakutan membuat tak bisa berpikir terang..
kadang,, harus ada tangan terjulur untuk menyelamatkan.