header-photo

Manusia yang Percaya


pic: penuliscemen.com

Manusia terkadang sangat mudah tertipu. Konyolnya, mereka tertipu dalam perjalanan mereka untuk mendapatkan keyakinan dari apa yang sudah dilihat dan didengar. Sama seperti para nasabah lembaga keuangan gadungan yang tiba - tiba lari meninggalkan para korban. Padahal sesungguhnya para nasabah itu tidak yakin akan kemustahilan uang berlipat ganda. Namun melihat tetangga kanan kiri yang bisa mendadak kaya, mereka sedang dalam perjalanan menuju yakin tapi apa daya hanya bisa gigit jari.

Kadang orang juga mudah tertipu karena mereka berharap pada tipuannya. Sudah tahu bahwa air tak akan bisa jadi bensin, tapi ada saja orang yang sangat ngarep tipuan itu benar adanya. Jika benar air bisa jadi bensin, lalu daun bisa jadi uang, list orang terkaya di dunia bukanlah Bill Gates, tapi bisa jadi Dedy Corbuser. 

Yang terakhir adalah orang yang mengijinkan dia tertipu. Sekali, dua kali, bahkan berkali - kali. Seperti seorang ibu yang tak kuasa untuk tetap mempercayai anaknya meski ia tak punya lagi ruang untuk kecewa saat tahu anak kesayangannya itu masih tak meninggalkan narkobanya. Seperti istri yang tahu bahwa suaminya adalah seorang peselingkuh, tapi ia tetap memperbarui kepercayaannya ketika suaminya ijin keluar kota. Seperti ayah yang menunggu belasan tahun untuk keadilan anaknya yang terbunuh. Seperti rakyat yang tau bahwa orang yang ia pilih untuk mewakilinya di gedung yang terhormat itu pastilah berkhianat.

Semakin kamu percaya, semakin kamu terluka. Orang yang kamu percaya berlarian senang. Ia punya energi baru, untuk kembali menghancurkan kepercayaanmu. Dan tinggal lah kamu, yang duduk menunggu kejutan apa lagi yang menantimu. Hatimu berharap akan ada suatu kebaikan. Namun separuh hatimu yakin bahwa akan ada bencana yang datang lebih besar.Begitulah setiap hari ketika kamu mempercayainya. Dan kenyataan berikutnya, tak pernah jauh - jauh dari keyakinan separuh hatimu yang kedua.

Orang yang kau percayai perlu kau tinggalkan.
Mungkin kepercayaanmu adalah candu buatnya
Hingga perubahan yang kamu impikan tak pernah kunjung datang. Kepergian adalah pukulan. Mungkin kali ini kepergianmu bisa membuatnya tahu. Bahwa hanya kamu yang mau mempercayainya dengan pengetahuan yang dalam tentangnya. Yang masih saja percaya meski berkali - kali dengan sadar ia menipumu.


Lalu berdoalah setulus - tulusnya, karena kamu sudah berusaha semampumu. Agar ia, barang sekali saja, lebih - lebih jika bisa selamanya, menjadi kebaikan yang sebaik-baiknya. Dan ikhlaskan jika memang Tuhan menakdirkan dia seperti apa yang ia pilih. Masih sama ketika kamu tinggalkan.
Dan ikhlaslah jika setelah kau tinggalkan ia bisa menjadi pribadi yang sebaik baiknya dan membahagiakan orang lain.



0 comments: